Duh…Sepasang Kekasih Curi Perhiasan Bibi

ilustrasi

ilustrasi

Perbuatan sepasang kekasih yang bertamu di rumah bibinya benar-benar keterlaluan. Kendati telah diperlakukan dengan baik, mereka menggasak sekotak perhiasan emas senilai Rp 20 juta yang disimpan di dalam lemari.

Peristiwa bermula saat Sasmito Sujono (39) warga Desa Birowo, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar dan calon istrinya, Ida Widiyaningsih (23) warga Desa Minggiran, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri, bertamu ke rumah Ny. Sri Sunarmi, di Perum Sukodono Permai, Desa Selokbesuki, Kecamatan Sukodono, Jumat (24/7/2010).

Sasmito dan Ida, berdalih kangen dan silaturahmi. Pelaku pun menginap dan diperlakukan baik. Saat di dalam rumah tersebut, mereka menunggu kesempatan, sang korban pun disarankan pelaku untuk menunaikan salat.

“Saat di kamar mandi itulah si pria masuk kamar dan si wanita yang hamil 7 bulan mengawasi,” kata Kapolsek Sukodono AKP Sudartono.

Korban pun kaget, masih kata Kapolsek, saat korban melihat kedua pelaku menghilang dari rumahnya dan pintu lemari kamarnya terbuka dan tak terkunci. Korban menyakini jika pelaku adalah keponakannya.

“Korban langsung melapor dan pelaku berhasil kita beluk di kampungnya. Kini pelaku sudah kita tahan,” jelasnya.
baca selengkapnya

Jelang Puasa, Dinas PU Lumajang Getol Perbaiki Jalan


Lumajang - Menjelang puasa ramadan, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Lumajang memprioritaskan perbaikan jalan di wilayahnya. Hal ini untuk kelayakan jalan menghadapi arus mudik dan arus balik lebaran.

Dinas PU juga mendata perbaikan di beberapa titik. Diantaranya, perbaikan ruas jalan protokol penghubung antar wilayah Kabupaten yang merupakan ruas jalan provinsi, ruas jalan Kabupaten yang menjadi tupoksi Dinas PU.

Menurut Kepala Dinas PU Kabupaten Lumajang Ir Nurgoho Dwi Atmoko, pekerjaan
perbaikan ruas jalan protokol penghubung antar wilayah kabupaten atau ruas jalan
propinsi di wilayah Kabupaten Lumajang, yang menghubungkan dengan Kabupaten
Probolinggo dan Jember, telah dikerjakan dengan alokasi APBN.

"Pekerjaan perbaikan ruas jalan provinsi ini, meski sesuai kontrak dikerjakan sampai Bulan Oktober mendatang, namun sebelum itu kesiapan pengaspalan ruas jalan
mempergunakan sistem hotmix ini, ditargetkan sudah bisa dipergunakan sejak sebelum lebaran mendatang," jelas Nugroho saat dikonfirmasi, Sabtu (24/7/2010).

Hal ini, kata Nugroho, sesuai pendataan yang dilakukan. Seluruh perbaikan jalan protokol provinsi yang dikerjakan saat ini, siap dijadikan jalur bagi arus mudik dan balik nanti. "Baik ruas jalan penghubung antara Lumajang-Probolinggo maupun Lumajang-Jember. Termasuk ruas jalan provinsi di dalam kota," paparnya.

Sedangkan, sisa penyelesaian pekerjaan finishing seperti marka jalan akan
diselesaikan sampai Oktober mendatang. Sementara untuk ruas jalan kabupaten yang menjadi kewenangan Dinas PU, akan diselesaikan dalam tempo bersamaan.

"Dengan priortitas, perbaikan rutin dan pemeliharaan berkala yang saat ini,
seluruhnya masih dalam proses pelaksanaan. Sesuai kontrak, penyelesaiannya juga
sampai Bulan Oktober mendatang," sambungnya.

Dalam pelaksanaan perbaikan jalan ini, Dinas PU akan mempergunakan sistem hotmix untuk ruas jalan Kabupaten. Hal ini dilakukan, dengan pertimbangan sisi efektivitas efisiensi dan kecepatan pekerjaan.

"Meski pelaksanaan pengaspalan jalan Kabupaten dengan mempergunakan hotmix ini, akan menyedot alokasi anggaran yang besar. Namun, dari sisi kontruksi dinilai lebih kuat dengan umur kerusakan yang lebih panjang, dibandingkan sistem lapen yang sering dipergunakan sebelumnya," pungkasnya.
baca selengkapnya

Sopir Ngantuk, Truk Gandeng Masuk Jurang


Lumajang - Sebuah truk gandeng terjun ke jurang dan terbalik di Jalan Raya Sumbersuko, Desa/Kecamatan Sumbersuko, Lumajang.

Truk gandeng bernomor polisi N-8125-Y yang dikemudikan Gatot (55) warga Raya Labruk Kidul, Desa Labruk Kidul, Kecamatan Sumbersuko mengalami selip dan terjungkal ke jurang sedalam 4 meter, Jumat (23/7/2010).

Peristiwa itu terjadi ketika milik CV Terus Jaya yang beralamatkan di Jalan Raya Labrukini dalam perjalanan dari arah selatan menuju utara. Diperkirakan, sopir turk mengantuk.

Akibatnya, sang sopir tidak bisa lagi mengendalikan laju mobilnya lalu selip hingga terjun ke jurang. Posisi truk ketika terjungkal ke sisi barat jalan, dalam kondisi badan truk terjun lurus sementara gandengannya berbalik di atasnya.

Menurut Haryanto (50), salah seorang sopir CV Terus Jaya di lokasi kejadian, sebelum insiden truk bermuatan pasir ini baru saja lansir atau menaikkan muatan dari penambangan pasir di Desa Bagu, Kecamatan Pasirian.

Truk yang dikemudikan Gatot ini, kemudian melanjutkan perjalanannya mengirimkan muatan pasir dengan tujuan ke Surabaya. Namun, ketika melintas di lokasi kejadian, Gatot kondisinya mengantuk.

"Akibatnya, Gatot tidak bisa mengendalikan laju truk itu karena tidak konsentrasi penuh dalam mengemudikan kendaraannya," ungkapnya

Akibatnya, truk gandeng bermuatan penuh pasir Semeru yang melaju dari arah selatan ke utara dengan tujuan Surabaya ini pun, mengalami selip lalu terjun ke jurang di sisi barat jalan. "Beruntung, sopir truk tidak mengalami cedera akibat kejadiannya Mas," ungkap Haryanto.

Aparat dari Satlantas Polres Lumajang dibantu aparat Polsek Sumbersuko melakukan evakuasi terhadap badan truk yang terbalik ini. Alat berat dikerahkan untuk mengangkat bodi truk yang ada di dalam jurang.
baca selengkapnya

Gara-gara Isu Santet, 2 Warga di Lumajang Bersitegang

Ketenangan di Desa Boreng, Kecamatan Kota Lumajang sempat terusik. Pasalnya dua warga sempat bersitegang. Warga yang sempat ribut itu adalah Ladi (50) dan Sukarman (38), keduanya warga di Dusun Kuwung.

Persoalan itu dipicu tudingan Sukarman yang mengatakan kalau kerabatnya Ny Suti (50) disantet oleh Ladi. Ladi yang merasa tidak melakukan hal itu mengelak tudingan tersebut. Ladi bahkan menantang Sukarman untuk melakukan sumpah pocong. Sukarman yang sudah emosi kemudian melayangkan bogem mentah ke Ladi.

Menurut Ladi, kala itu dirinya diminta mampir di rumah Holipah (50). Holipah sendiri adalah suami dari Ny Suti. Tanpa menaruh rasa curiga, Ladi mampir. "Saya hendak menagih uang Rp 10 ribu yang merupakan hasil penjualan sepeda pancal dari Nipan (tetangga,red). Tanpa diduga saya bertemu dengan Holipah dan diminta mampir ke rumahnya," kata Ladi saat pertemuan di Balai Desa Boreng, Kamis (22/7/2010).

Tak berselang lama, Sukarman datang dan langsung marah terhadap Ladi. Sukarman menuduh kalau Ladi yang menyebabkan bibinya (Ny Suti) sakit keras. Keduanya terlibat pertengkaran. Ladi sempat melawan namun dicegah kerabat Sukarman yang lain bernama Sunam, warga Dusun Sadeng, Desa Blukon, Kecamatan Kota Lumajang dengan memegangi tangan Ladi. Pertengkaran keduanya kemudian dihentikan Holipah.

Tapi persoalan ternyata tak berhenti saat itu, Ladi tak terima dan melaporkan pemukulan itu ke Kepala Desa Sudarto. Atas laporan itu, kades kemudian memanggil kedua pihak yang bertikai. Ini dilakukan untuk menghindari amuk massa, pasalnya perselisihan itu mulai memanas.

"Dalam pertemuan ini, saya bersama Mmspika dan aparat keamanan, sepakat untuk mendamaikan mereka. Asalkan, kedua pihak tidak mengulangi perbuatannya dan meredam isu santet itu agar tidak menganggu keamanan," tutur Sudarto.

Ladi maupun Sukarman membuat pernyataan tertulis di hadapan kades. Mereka diwanti-wanti agar tidak kembali melanjutkan pertengkarannya. "Jika tidak, maka saya akan menyerahkan proses hukum mereka kepada pihak berwajib," tandas Sudarto.

Dalam pertemuan itu Ladi dan Sukarman berdamai dan berjanji tidak akan melanjutkan pertengkaran keduanya.
baca selengkapnya

Labrak WIL, Istri Tua Dibunuh Membabi Buta


Lumajang - Aksi pembunuhan membabi buta terjadi di Lumajang. Kali ini menimpa Rusmiyah (45) warga Dusun Lajuk Desa Wonoasri Kecamatan Kuripan, Probolinggo. Korban dibacok menggunakan celurit oleh seorang petani, Slamet (55) di rumahnya.

Motif pembunuhan diduga cemburu lantaran anak tiri Slamet, Misri (19) yang jadi istri simpanan didatangi oleh korban. Pasalnya suami korban tidak pulang selama beberapa hari. Saat itu korban akan melabrak janda dua anak yang menjadi istri simpanan suaminya, Ari alias Matnadi (30) sekitar pukul 04.00 WIB, Kamis (22/7/2010).

Kedatangan istri tua tentu saja membuat kaget keluarga Misri termasuk ayah tirinya. Mereka tidak mengenali korban yang datang dengan wajah marah-marah tanpa permisi mendobrak rumahnya, Dusun Gambang Desa Jenggrong Kecamatan Ranuyoso.

Di saat yang bersamaan, pelaku yang tidur di depan rumah kaget saat mendengar teriakan istrinya dari dalam. Slamet yang kaget langsung membawa celurit dan langsung membacok korban tanpa dikonfirmasi sama sekali.

"Korban langsung ambruk dengan luka bacok di kedua paha, perut dan dada," kata Kades Desa Jenggrong, Suwarno (47) kepada detiksurabaya.com di lokasi saat olah TKP.

Korban pun tewas seketika di lokasi dan warga yang mendengar langsung melapor ke perangkat desa dan diteruskan ke Polsek Ranuyoso.
baca selengkapnya

Tabrakan Maut di Lumajang Bus dan Truk Terbakar, 2 Orang Tewas

abrakan hebat terjadi jalur tapal kuda Lumajang. Akibat tabrakan ini, dua kendaraan terbakar, 2 orang tewas seketika dan 7 mengalami luka ringan.

Dari informasi yang dihimpun detiksurabaya.com di lokasi kejadian Jalan Raya Klakah, Kamis (15/7/2010), kecelakaan melibatkan Bus Dahlia jurusan Malang-Denpasar nopol AG 7193 UR, truk Cargo Kalima nopol L 8399 UR, Toyota Inova warna hitam nopol N 1718 NT dan 2 sepeda motor.

"Informasi awal, 2 orang pengendara motor tewas, dan pengemudi bus belum diketahui," kata Kapolres Lumajang, AKBP Tejo Wijanarko, kepada wartawan di lokasi kejadian.

Dia menambahkan, korban tewas langsung dibawa ke kamar mayat RSU Dr Hartoyo Lumajang, sedangkan korban luka dibawa ke puskesmas terdekat. Kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 14.30 WIB ini mengakibatkan arus lalu lintas di jalur Lumajang macet
BERIKUT FOTO TERKAIT

GB

GB

GB
Sopir bus Dahlia nopol AG 7193 UR selamat dalam musibah yang merenggut 2 nyawa ini. Sopir bus bernama Agus Subiyanti (44) ini mendapat perawatan intensif di RS Bhayangkara Lumajang. Santi Rahayu/detikSurabaya.

GB
baca selengkapnya

Culik Balita, Janda 3 Anak Dikejar-kejar Massa


Lumajang - Seorang wanita berpotongan rambut pendek sebahu, Kamis 13.00 WIB, dikejar-kejar massa di Jalan Wahid Hasyim, Kelurahan Tompokersan, Kecamatan Kota Lumajang. Dia dicurigai warga sebagai pelaku penculikan terhadap seorang bocah.

Wanita bernama Sumiati (49), yang mempunyai tiga anak ini, tinggal di Jalan Brigjend Slamet Riyadi atau kawasan Klojen, Kelurahan Citrodiwangsan, Kecamatan Kota Lumajang.

Kecurigaan warga jika pelaku sebagai penculik bukan isapan jempol belaka. Pasalnya, ketika dilakukan pengejaran, Sumiati yang mengaku sebagai janda dan sehari-hari berdagang sayur ini, tertangkap basah mengendongs seornag balita berusia 4,5 tahun yang bukan anaknya sendiri.

Balita bernama Ivon Nuke Vida Vega ini, diketahui sebagai putri pasangan Suwono (40) dan Ny. Evi Suhartini (35), pasangan suami-istri yang tinggal di Jalan Wahid Hasyim Gang 5, Kelurahan Tompokersan, Kecamatan Kota Lumajang.

Dari informasi yang dihimpun, Ivon yang masih duduk di bangku TK Muslimat Raudhlotul 2 ini, akan dibawa pergi oleh Sumiati meski tanpa seizin orangtuanya. Atas kenyataan itulah, warga menyakini jika Sumiati adalah penculik balita hingga pengejaran pun berlangsung seru sampai sejauh 1 kilometer dari lokasi rumah korban.

Orangtua Ivon sendiri, sebelumnya hanya tahu putrinya yang baru pulang dari sekolah ini, bermain di belakang rumahnya. Tapi, mereka kaget begitu dikabari oleh sejumlah tetangganya, yang curiga ketika mlehat Ivon dibawa pergi Sumiati dengan jalan digendong.

Mendapati gelagat mencurigakan ini, pasutri Suwono-Evi Suhartini bersama seorang adiknya, Agus Adi Wijaya (30), segera melakukan pencarian. Melihat Ivon tidak ada di tempatnya bermain semula, mereka jadi semakin panik hingga warga pun jadi semakin heboh.

Tanpa banyak pertimbangan, upaya pencarian dan pengejaran dilakukan massa sampai mengundang perhatian warga lainnya di sepanjang jalanan. Beruntung, Ny. Sumiati berhasil tertangkap ketika duduk bersama Ivon di pinggiran jalan.

Mendapati perempuan tak dikenal itu, warga pun segera menangkapnya beramai-ramai lalu menggiringnya ke Mapolsek Kota Lumajang. Di sana, rupanya perempuan ini mengaku membawa Ivon, karena teringat anak bungsunya yang telah lama meninggal.

"Saat lihat Ivon ketika berjalan di dekat rumahnya, seusai berjualan sayur. Saya mendapati anak itu bermain sendirian. Saya kasihan melihatnya. Apalagi, anak ini mengingatkan dengan putri bungsu saya yang telah lama meninggal," ungkap Sumiati, dihadpaan petugas di Mapolsek Kota Lumajang, Kamis (15/7/2010).

Kapolsek Kota Lumajang, AKP Jaman, ketika dikonfirmasi detiksurabaya.com di kantornya menyebutkan, pihaknya masih melakukan penyidikan untuk membuktikan apakah perbuatan Sumiati bermotif penculikan bayi ataukah tidak.
baca selengkapnya

50 Senpi Milik Satpol PP Digudangkan Polres Lumajang


Lumajang - Di tengah munculnya sorotan tajam munculnya aturan Permendagri (Peraturan Menteri dalam Negeri) No 26 tahun 2010 yang memperbolehkan Satpol PP di seluruh Indonesia membekali diri dengan senjata api, rupanya di wilayah Lumajang sejak lama memiliki senjata api.

Senpi jenis revolver itu telah diinventaris dan telah dikandangkan di Mapolres Lumajang. Senpi ini dimiliki Satpol PP sejak puluhan tahun lalu yang digunakan pejabat setingkat camat dan pejabat lainnya.

Kapolres Lumajang AKBP Tejo Wijanarko saat dikonfirmasi membenarkan jika telah mengamankan senpi milik satpol PP sejak beberapa tahun lalu. Jumlah senpi milik satpol PP yang telah digudangkan dalam lemari khusus dan dikunci agar tidak digunakan mencapai lebih dari 50 pucuk.

"Namun dari laporan, senpi jenis revolver milik aparatur Satpol PP ini telah dikunci dalam lemari dan sampai saat ini tetap tersimpan rapi, tanpa ada izin untuk mengeluarkannya," kata Tejo Wijanarko di kantornya kepada detiksurabaya.com, Senin (12/7/2010).

Pengamanan senjata api ini, kata mantan Kapolres Batu ini dilakukan jauh sebelum munculnya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun 2010 tentang diperbolehkannya Satpol PP mempersenjatai diri dengan senpi, yang kini diributkan berbagai kalangan.

Dia menambahkan, pihaknya tidak akan mengeluarkan senjata api ini untuk diberikan izin penggunaannya. Dengan masyarakat Lumajang yang santun dan kondusif, senpi tidak akan diperlukan. Warga Kabupaten Lumajang hanya diperlukan pendekatan persuasif yang membutuhkan pendekatan dialogis.

"Pasalnya untuk pemberian rekomendasi izin penggunaan senjata api tidak mudah.
Harus melalui berbagai prosedur kelayakan, baik melalui psikotes dan berbagai
latihan kecakapan lainnya. Selain itu, aturan hukumnya juga harus jelas," bebernya.
baca selengkapnya

Dikunjungi Hingga Dini Hari, Pemilik Ponpes Miftahul Islam Diserbu


Lumajang - Ratusan massa warga Desa Kunir Lor/Kecamatan Kunir, Lumajang serbu Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Islam di Dusun Kebonan, desa setempat. Aksi ini dipicu tudingan warga bahwa di rumah pengasuh ponpes dicurigai digunakan perbuatan asusila.

Tudingan itu dilayangkan kepada Ny MBY (40), janda almarhum pengasuh Ponpes tersebut. Dugaan itu disampaikan Slamet (53) warga Dusun Sumber Eling, Desa Kunir Lor, Kecamatan Kunir.

Slamet menyebutkan, bahwa warga selama beberapa hari terakhir gerah dugaan bahwa Ny MBY yang menjanda selama 10 tahun kerap bertemu dengan Ustad YHY, seorang guru ngaji asal Desa Karangrejo, Kecamatan Kunir, yang berkunjung hingga pukul di atas 21.00 WIB.

Janda yang akrab dipanggil Mbok Nyai Ya ini sering dikunjungi guru ngaji berinisial YHY yang bukan muhrimnya. Atas kenyataan itulah, warga pun gerah dan ingin membuktikan apa yang terjadi diantara kedua pasangan bukan muhrim tersebut.

Puncaknya, Minggu (11/7/2010) malam sekitar pukul 23.00 WIB warga menunggu ustadz YHY yang tak kunjung keluar dari rumah Mbok Nyai Ya. Ratusan warga Desa Kunir Lor bergerak mendatangi lingkungan ponpes yang ada di tengah areal persawahan, dekat SMP Negeri 1 Kunir.

Warga mengepung rumah Ny MBY dan Ustad YHY yang diketahui kabur melalui pintu belakang. Ustad YHY berupaya untuk mengelabuhi warga dengan naik ke atas genting. Entah kenapa Ustad YHY ketakutan, padahal warga juga tidak memergoki langsung melakukan perbuatan asusila.

Kondisi itulah memancing kecurigaan warga, hingga berupaya menangkapnya ramai-ramai. Mendapati ustad YHY naik ke atas genting, massa pun memaksanya turun dengan harapan tidak sampai terjadi anarkis. Mendapati ancaman itu, Ustad YHY menuruti kemauan warga. Setelah turun, massa pun lalu menangkapnya beramai-ramai.

Polisi dari Polsek Kunir segera mendatangi lokasi yang sudah mengamankan Ustad YHY diamankan di Balai Desa Kunir Lor. Sementara Ny MBY masih berada di rumahnya dan tidak dibawa ke balai desa karena kondisinya syok.

"Kami cepat mendatangi balai desa, untuk melakukan pengamanan sebagai upaya preventif agartidak terjadi aksi anarkhir. Beruntung warga berhasil diredam dan tidak sampai terjadi aksi berlebihan," kata Kanit Reskrim Polsek Kunir, Aiptu Sumiran saat dikonfirmasi detiksurabaya.com di kantornya, Senin (12/7/2010).

Dari hasil pemeriksaan, jika Ustad YHY sudah nikah siri dengan Ny MBY alias sudah muhrim, sejak 10 bulan lalu. Meski sudah memiliki istri di Madura. "Saya menikah siri dengan Ny MBY di Madura," ujar Ustad YHY di hadapan perangkat desa dan polisi.

Namun penuturan itu tidak dipercaya begitu saja oleh warga, karena tetangga dekat ponpes tidak tahu menahu persoalan pernikahan siri. "Masak, nikah siri kok diam-diam dan tidak ada warga yang tahu. Minimal, orang menikah kan tetangga tahu. Ini tidak, kami curiga itu alasan saja, untuk lepas dari masalah ini," beber seorang warga yang enggan disebut namanya.

Akhirnya untuk menyelesaikan persoalan tersebut, Ustad YHY membuat pernyataan sanggup menikahi Ny MBY secara tertulis di atas kertas bermaterei. Dalam pernyataan itu dijelaskan jika selama keduanya belum menikah resmi, maka Ustad YHY dilarang menginjakkan kaki di Ponpes Mifftahul Islam.
baca selengkapnya

Polres Lumajang Launching Pendaftaran SIM Online


Screenshot Pendaftaran SIM Online

Lumajang - Polres Lumajang melaunching pendaftaran Surat Ijin Mengemudi (SIM) secara online. Pendafataran SIM online ini diakui sebagai pertama kali di jajaran Kepolisian Satlantas Jawa Timur, serta di Indonesia.

"Pendaftaran SIM online baru pertama di Jawa Timur, Barangkali se Indonesia," kata Kapolres Lumajang, AKBP Dedi Prasetyo, saat melauching Pendaftaran SIM online di Halaman Stadion Semeru Lumajang, Sabtu (12/06/2010).

Dengan kemajuan teknologi informasi, Satlantas Polres Lumajang ingin mempermudah dan mempercepat pengurusan SIM. Karena dengan mendaftar secara online, perpanjangan SIM bisa dilakukan hanya 5 menit.

"Dengan cara ini, masyarakat bisa mendaftar lewat internet yang ada di warnet maupun di rumahnya," tutur Kapolres yang sebentar lagi akan di mutasi ke Mabes Polri itu.

Cara mendaftaran pengurusan SIM, masyrakat bisa mengakses website milik Polres Lumajang, http://polres-lumajang.net/daftar_sim/. Masyarakat tinggal mengisi formulir yang sudah disediakan, baik yang ngurus baru dan perpajang.

"Usai mengisi formulir online, nanti pendaftar akan memperoleh nomor PIN," jelas Kasatlantas Polres Lumajang, AKP Imara Utama.

Dengan PIN itu, masyarakat hanya mengajukan nomor PIN itu dan membayar pajak pengurusan SIM ke Bank BRI yang ada di satlantas. Maka SIM perpanjangan cepat didapat oleh si pengurus atau pengajuan.

"Untuk SIM baru, harus melewati tes kesehatan, tulis dan praktek dulu, baru bisa dapat SIM," ungkap Umara.
baca selengkapnya

Indehoi dengan Tetangga, Sekdes Digerebek Warga



Lumajang - Kepergok selingkuh dengan tetangga, Sekretaris Desa (Sekdes) Urang Gantung Kecamatan Sukodono, Lumajang, Madrawi (39) digerebek warga saat bertamu ke rumah Lilik (24) hingga larut malam.

Informasi yang berhasil dihimpun di Mapolsek Sukodono, Minggu (6/6/2010), warga Desa Urang Gantung curiga dengan Madrawi yang bertamu ke rumah Lilik yang ditinggal suaminya ke Malaysia selama 3 tahun.

Madrawi mendatangi rumah tersebut mulai pukul 18.00 WIB hingga 22.00 WIB, Sabtu malam (5/6/2010) tak kunjung keluar. Warga yang curiga bersama Ketua RT/RW setempat melakukan penggrebekan, karena dikhawatirkan terjadi tindak asusila.

Saat mencari sang Sekdes Madrawi, puluhan warga mengecek setiap sudut rumah Lilik. Saat dicek di atas plafon rumah, Madrawi ditemukan hanya memakai celana pendek dan kaos singlet putih.

Mendapati sang sekdes, warga yang sudah emosi dan akan mengeroyok, berhasil
dicegah kepala desa dan polisi.

"Alhamdulilah mas, Pak Madrawi tidak sempat dihakimi massa akibat perselingkuhan dengan tetangganya," kata Kanit Reskrim Polsek Sukodono Aipda Abdurahman Tahak di kantornya, Minggu (6/6/2010).

Menurut Tahak, perselingkuhan sekdes dan warganya itu sudah berlangsung 1 tahun. Saat itu si perempuan minta tolong perpanjangan STNK motornya.

"Dari kisah itulah akhirnya keduanya selingkuh dan sudah melakukan hubungan intim sebanyak 2 kali," ungkap Tahak.

Akibat perbuatannya, kini Madrawi dan Lilik diperiksa intensif di Mapolsek Sukodono.
baca selengkapnya

Selingkuh, Oknum Polisi & Istri Anggota TNI Divonis 5 Bulan



Lumajang - Gara-gara berselingkuh, oknum polisi dan istri TNI AD Yonif 527 Lumajang divonis 5 bulan penjara majelis hakim pengadilan negeri setempat.

Brigadir RF, mantan anggota Polres Lumajang yang kini bertugas di Polres Madiun dan DE selingkuhannya dinyatakan terbukti melakukan perzinahan di sebuah hotel di Lumajang.

Vonis pasangan selingkuh itu lebih berat dibanding dari tuntutan JPU (Jaksa Penuntut Umum) yang menginginkan dipenjara selama 4 bulan. Karena hakim menganggap kedua terdakwa berzina tanpa ada ikatan pernikahan.

Ketua Mejelis Hakim Anne Rusiana menyatakan, terdakwa terbukti sah bersalah melakukan perzinaan beberapa kali. Meskipun didasari suka sama suka. "Terdakwa bersalah sesuai pasal 284 KUHP tentang perzinahan," kata Anne Rusiana seusai sidang di Pengadilan Negeri Lumajang, Senin (7/6/2010).

Dalam sidang pembacaan vonis majelis hakum terkuak jika keduanya sering bertemu di Hotel Losmen Baru, Hotel Saminaken Senduro, dan Hotel Lumajang. Kedua terdakwa menjalin hubungan asmara semenjak RF bertugas di Bank Dharma Indra dan DE adalah karyawan di bank itu.

Meskipun pengadilan menjatuhkan vonis 5 bulan penjara. Keduanya tidak ditahan dan tetap bisa menghirup udara bebas. "Karena belum ada putusan tetap atau inkrah, kedua belum bisa ditahan," ungkap Humas PN Lumajang Yogi Arsana.
baca selengkapnya

Simpan Senpi Laras Panjang, Buruh Tani Diamankan Polisi


Seorang buruh petani Kedapatan menyimpan senjata api (senpi) rakitan dan mesiu aktif. Gunawan (30), warga Desa Kaliwungu, Kecamatan Tempeh, Lumajang, kini diamankan polisi, untuk dimintai keterangan.

"Kami dapat laporan masyrakat, kalau dia kerap memamerkan senpi rakitan pada warga untuk menakut-nakuti," kata Kapolres Lumajang, AKBP Dedy Prasetyo, di Mapolres Jalan Alun-Alun Utara Lumajang, Sabtu (29/5/2010).

Senpi miliki Gunawan jenis Mouser ditemukan petugas saat dilakukan penggeladahan di dalam lemari rumahnya. Sedangkan setengan ons mesiu ditemukan di laci lemari.

"Pengakuan pemiliknya, dia mendapatkan dari Sampit Kalimantan Barat. Kami amankan dia, dikhawatirkan senpi disalah gunakan. Makanya kami selidiki dulu motif menyimpan dan memiliki senpi larang panjang itu," ungkap kapolres.

Saat diinterogasi petugas, Gunawan mengaku mendapatkan senpi rakitan dari temannya di kalimantan, saat dia berkerja menjadi buruh kelapa sawit. Senpi itu, waktu di Kalimatan untuk berjaga-jaga dari serangan binatang buas.

"Senpi itu dikasih teman dan hanya untuk jaga-jaga diri saja pak. Sehingga saya simpan dilemari," tutur Gunawan dihadapan petugas polisi.
baca selengkapnya

Nikmatnya Minum Kopi Organik di Kaki Gunung Semeru


Kopi bukan minuman yang aneh bagi masyarakat Indonesia. Hampir semua penduduk Indonesia mengkonsumsi minuman berbubuk hitam ini.

Ingin menikmati dengan suasana yang berbeda dengan keromantisan alam. Tidak salahnya mampir ke Dusun Pusungkejen.

Dusun ini berada di Desa Pasrujambe, Kecamatan Pasrujambe, Lumajang yang berada di sebelah timur Puncak Gunung Semeru. Wilayah Pusungkejen berbatasan langsung dengan kawasan hutan milik Perhutani, areal ini menawarkan keindahan alam sekaligus nuansa bersahaja penduduknya yang ramah.

Pagi adalah waktu terindah dan paling nikmat untuk minum kopi apalagi ketika matahari mengintip dari balik pepohonan dengan sinarnya yang menyehatkan. Angin semilir menyejukkan dan menjadi semacam terapi jiwa bagi kita yang setiap saat berkutat dengan rutinitas kerja yang sama.

Tapi jangan bermimpi kita minum di sebuah warung kopi atau kafe. Kita meminum kopi di gubuk-gubuk milik warga yang ada di tengah perkebunan. Masyarakat setempat menyebutnya ‘komplangan’.

Mereka tidak menarik bayaran ketika kita mencicipi kopi di komplangan tapi jika kita tertarik ingin membeli bubuk kopi itu mereka akan menjualnya. 1 ons bubuk kopi siap saji dijual seharga Rp 6 ribu.

Saat detiksurabaya.com singgah di gubuk (Komplangan,red) petani Kopi Paerin dan sang istri Siti (45) terlihat sibuk memasak air panas untuk membuat minuman kopi organik.

Gelas dari yang terbuat dari alumunium disi kopi dan gula dan dituangkan air panas. Aroma mewangi kopi terasa menusuk hidung, membuat siapaun ingin segera mencicipi. Ketika diminum kopi terasa nikhmat di lidah dan sungguh mantap rasanya.

"Jan Uenak tenan, lek isuk-isuk ngombe kopi neng tengah kebun, (Sungguh enak, minum kopi di tengah kebun,red)," ungkap Paerin yang diaminin petani lainya, Rabu (26/5/2010).

Kopi Robusta organik memiliki citarasa tidak terlalu asam dibanding kopi arabika. Bahkan terasa enak bagi tubuh. "Lek mari ngopi, awak koyoke tambah semangat kerjo (Kalau usai minum kopi robusta, tubuh terasa makin semangat dalam berkerja,red)," tuturnya.

Warga di kawasan itu bercocok tanam kopi secara turun temurun, bahkan luas kebun kopi di wilayah ini kurang lebih 100 hektar. Namun dari 100 hektar kebun kopi, 25 hektar kebun kopi dimiliki oleh penduduk lokal. Kebun kopi Robusta ini ditanaman secara organik oleh 20 petani kopi.

"Di sini petani menaman kopi organik hanya 20 orang," kata Pairin (55) salah satu petani kopi organik ditemui di gubuk Komplangan miliknya, Rabu(25/05/2010).

Petani di Pusungkejen beralih menanam kopi anorganik ke organik dimulai sejak tahun 2007. Setelah sekelompok pemuda YPKGM (Yayasan Pengembang Kreativitas Generasi Muda) Lumajang datang ke wilayah Pusungkejen dan memberikan tata cara tanaman kopi organik yang hemat biaya.

"Waktu itu kami dikumpulkan dan diberi pengetahuan kopi organik itu seperti apa," ungkap Pairin yang diaminin petani lainya.

Pada tahun 2007, sebanyak 20 petani dikumpulkan bagaimana tata cara tanaman kopi itu organik. Yang membedakannya dengan kopi lainnya ketika menanamnya tidak mengandung bahan kimia atau pestisida. Awal tahun 2008, petani Pusunkejen hanya memupuk tanaman kopinya dengan pupuk kandang dari kambing yang dimilikinya.

Bagi Anda pengemar kopi, datanglah ke Dusun Pusungkejen, Desa/ Kecamatan Pasrujambe Lumajang untuk menikmtai kopi organik dengan nuansa alami.
baca selengkapnya

2 dari 7 Manusia Tertua di Lumajang Terdiri Bapak-Anak



Lumajang - Petugas Sensus Penduduk di Lumajang dikagetkan adanya 2 dari 7 manusia tertua di Lumajang. Pasalnya, dua manusia tertua itu yakni Karim (139) dan Dahlan (120), warga Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo merupakan bapak dan anak.

"Dari ketujuh manusia tertua itu, dua diantaranya bapak dan anak," kata Kasi Statistik Sosial BPS Lumajang, Sapto Wintardi, saat ditemui detiksurabaya.com di kantornya di Jalan Gatot Subroto, Rabu (26/05/2010).

Bapak dan anak yang tercatat sebagai manusia tertua ini, menurut Sapto, kondisinya masih dalam keadaan sehat. Meski sehat, namun keduanya sudah tidak bisa melakukan aktivitas seperti warga lainnya.

Menurut Sapto, untuk mengetahui kepastian tanggal lahir para manusia tertua ini, pihaknya menggunakan cara pertanyaan peristiwa penting pada zaman penjajah Belanda.

"Rata-rata mereka merekam semua kejadian zaman pemerintahan ratu Belanda. Pak Karim waktu zaman Ratu Yuliana Welhemina diangkat menjadi ratu Belanda pada tahun 1898, mengaku sudah memiliki satu anak berusia 1 tahun, yakni Pak Dahlan," ungkap Sapto.

Ke-7 manusia tertua yang berhasil didata BPS Lumajang itu diantaranya Karim (139), Dahlan (120), Jaswadi (130), Warimun (130). warinten (130) dan Fatimah (130). Mereka tinggal di Desa Taman Ayu, Pronojiwo dan Oro-oro Ombo Kecamatan Pronojiwo. Sedangkan 1 manusia tertua asal Kecamatan Jatiroto, datanya masih belum masuk ke kantor BPS Lumajang.

Meski ditemukan 7 manusia tertua di Kaki Gunung Semeru, lanjut Sapto, pihaknya masih akan melakukan pencocokan dengan KTP yang dimiliki dan sejumlah peristiwa di massa penjajahan.
baca selengkapnya

Sisa Komplotan Perampok Toko Emas Semar Bersenjata 4 Pistol



Lumajang - Komplotan perampok spesialis toko emas dan nasabah bank pimpinan Mugib Alias Sokip yang tewas ditembak polisi menjadi PR tersediri. Pasalnya, 3 pelaku lainnya yang saat ini belum tertangkap masih berkeliaran bebas dan membekali dirinya dengan 4 pistol.

Sepak terjang kawanan perampok asal Desa Manggisan Kecamatan Tanggul, Jember dalam dunia kejahatan sudah berlangsung 15 tahun terakhir.

"3 Pelaku perampokan masih berkeliaran dan bawa 4 senpi," kata Kapolres Lumajang, AKBP Dedy Prasetyo, di Mapolres Lumajang, Senin (24/05/2010).

Kapolres Lumajang mengimbau anggotanya dalam memburu 3 DPO perampokan toko emas Semar berhati-hati. Karena komplotan Mugib alias Sokip cs, terkenal sangat mahir menggunakan senjata api.

"Anggota polisi yang tertembak itu bukan dibidik, melainkan ditembak tanpa menghadap sasaranya," jelasnya.

Data di kepolisian, selain 3 DPO, Yuda, Amron dan Napi, polisi juga memburu anggota lainya seperti Munib, Slamet, Buang dan Eko. Semua pelaku yang diburu berasal dari Desa Manggisan, Tanggul, Jember. "Semuanya melarikan diri usai MUgib Alias Sokip pimpinannya tewas ditembak mati polisi," pungkas AKBP Dedy Prasetyo.
baca selengkapnya

Hadapi Aksi Balas Dendam Perampok Toko Emas, Polisi Siaga 1


Lumajang - Polres Lumajang memberlakukan status siaga 1 menghadapi kawanan perampok. Pasalnya, pasca penangkapan 3 perampok Toko Emas Semar beberapa waktu lalu, polisi mendapat informasi jika pelaku lain yang belum tertangkap akan balas dendam.

"Informasi dari intelejen, komplotan Mugib Alias Sokip cs, akan melakukan perampokan kembali dan tidak segan-segan melakukan aksi kekerasan ke korbannya dan polisi," kata Kapolres Lumajang, AKBP Dedy prasetyo, di Mapolres Jalan Alun-Alun Utara, Senin (24/5/2010).

Menurutnya, berkeliarannya 3 DPO perampok toko emas yakni, Yuda, Amron dan Napi, menjadi ancaman serius bagi polisi dan masyarakat. Karena ketiga DPO itu saat ini telah menghubungi sejumlah komplotan lainnya untuk melancarkan aksi balas dendam karena pimpinannya (Mugib, red) ditembak polisi.

"Mereka masih berkeliaran di wilayah Jember dan dilindungi oleh rekan-rekanya," tutur mantan Kapolresta Kediri itu.

Untuk mengantisipasi serangan balasan yang dilancarkan perampok emas bersenpi itu, Polres Lumajang kini berkerjasama dengan Polres Jember. Selain itu, 2 Pleton SSK Brimob Polwil Besuki dan Malang didatangkan ke Lumajang.

"Kami sekarang membentuk 6 Satgas untuk mengantisipasi serangkan perampok bersenpi itu," ungkap Kapolres.

Informasi yang berhasil dihimpun, yang menjadi sasaran utama balas dendam komplotan perampok asal Manggisan itu, Mapolsek Jatiroto dan pemilik Toko Emas "Semar". Sebanyak 50 personel dari unsur Brimob, reskrim, intel, disiagakan di wilayah Jatiroto yang berbatasan dengan Wilayah Jember.
baca selengkapnya

Polisi Sebar Sketsa 3 Perampok Toko Emas Semar


Sketsa wajah Amron

Lumajang - Polisi Lumajang menyebarkan sketsa wajah pelaku perampokan Toko Emas Semar. Dua sketsa yang saat ini sudah disebarluaskan itu wajah milik Yuda dan Amron.

"Kami sudah buat 2 sketsa wajah Yuda dan Amron, agar lekas ditangkap," kata Kapolres Lumajang, AKBP Dedy Prasetyo di Mapolres, Kamis (20/05/2010).

Menurut Dedi, dari 3 pelaku yang sampai saat ini masih belum tertangkap, salah satunya membawa pistol jenis FN. "Yang masih membawa pistol yakni Yuda dan Amron. Keduanya terkenal sebagai eksekutor dalam beraksi serta tak segan-segan melukai korban," ungkap AKBP Dedy Prasetyo.

Sedangkan Napi, tambah kapolres, diduga anggota baru yang direkrut oleh komplotan Mugib. Untuk sketsa Napi masih dalam pengerjaan.

"Kami masih melakukan pengejaran bersama Polres Jember, karena pelakunya orang Manggisan-Tanggul," jelas Kapolres.
baca selengkapnya

Perampokan Toko Emas Semar Pimpinan Perampok Dikenal Kaya, Dermawan dan Punya 3 Istri


Lumajang - Siapa yang tidak kenal dengan Mugib (43), warga Desa Manggisan, Kecamatan Tanggul, Jember, yang menjadi pimpinan perampokan Toko Emas "Semar". Salah satu penjahat yang tewas tertembus peluru polisi tergolong kaya raya dan terkenal dermawan.

"Tersangka Mugib, orang berpengaruh di desanya dan kaya raya," kata Kapolres Lumajang, AKBP Dedy Prasetyo, di Mapolres Lumajang, Kamis (20/05/2010).

Informasi yang dihimpun detiksurabaya.com, di Desa Manggisan, Mugib memiliki rumah mewah, 4 mobil dan 3 toko emas di Kota Jember. Bahkan istrinya juga berprofesi sebagai dokter gigi.

Karena kaya, Mugib sampai memiliki 3 istri. Istri tertua tinggal di Manggisan, istri kedua seorang pengawai Telkomsel di Surabaya, dan istri Ketiganya pegawasi Bank Danamon di Jakarta. Selain itu, Mugib juga dikenal orang yang suka jalan-jalan.

Kapolres menambahkan, dari informasi yang dikumpulkan, selain menjadi pimpinan komplotan perampok, Mugib juga merangkap sebagai bandar sabu-sabu di wilayah Probolinggo, Lumajang, Jember, Bondowoso dan Banyuwangi. Sedangkan pasokan sabu-sabu diperoleh dari bandar di Surabaya.

"Hasil intelijen, Mugib ini bandar besar sabu-sabu dan juga menjadi bidikan polisi," ungkap Kapolres.
baca selengkapnya

Pelaku Perampokan Toko Emas Semar, Komplotan Antar Kota


Lumajang - 6 Pelaku perampokan di toko Emas "Semar" Pasar Kunir, Lumajang merupakan kelompok gabungan dari Jakarta, Palembang, Surabaya dan Jember. Kelompok ini dikendalikan oleh seorang gembong bernama Mat PM, yang menjadi buruan polisi.

"Ini komplotan perampok Mat PN yang diburu polisi. Sedangkan aksi di wilayah Besuki dipimpin Mugib," kata Kapolres Lumajang, AKBP Dedi Prasetyo, pada sejumlah wartawan di Mapolres Lumajang, Kamis (20/05/2010).

Menurut AKBP Dedi Prasetyo, pelaku pimpinan Mugib untuk wilayah Lumajang telah dua kali beraksi. Pertama, perampasan emas di wilayah Kecamatan Candipuro dan Toko emas Semar di Pasar Kunir. Sehingga 3 dari 6 pelaku berhasil diringkus.

"Kelompok Mugib ini, spesialis perampokan nasabah dan toko emas dengan jumlah tangkapan besar," ungkap pria dengan melati dua di pundaknya.

Tentang keterlibatan Didik, satu pelaku yang diringkus, polisi menduga dia tengah dikaderisasi untuk melakukan sejumlah perampokan lainnya. Hasil pemeriksaan, Didik sudah dikenalkan bagaimana cara merampok dan beraksi.

"Didik adalah anggota baru," jelas Kapolres.

Barang bukti yang berhasil diamakan polisi pada saat penangkapan, Rabu kemarin yakni perhiasan emas seberat 3 kg, satu senpi jenis FN 46 Kaliber 9 mm, Sepeda motor Mega Pro Nopol P 5246 LB, Yamaha Scorpio Nopol P 5398 PR, 2 HP merk Nokia dan kapak merah.

Polisi menduga, Yuda, Amron dan Napi, 3 pelaku yang berhasil melarikan telah kabur ke Bali. Bahkan dari 3 tersangka, Yuda juga membawa Pistol jenis FN.

"Kami sudah minta bantuan Polda Jatim untuk mengejar pelaku," ungkap Dedi Prasetyo.

Sementara, salah tersangka yang masih hidup, Didik Prayitno (28), Warga Desa Manggisan, Kecamatan Tanggul, Jember mengaku baru pertama kali melakukan perampokan bersama Mugib CS. Dia hanya bertugas menunggu di sepeda motor saat rekan-rekannya beraksi.

"Saya hanya pertama kali ikut merampok mas," kata Didik, kepada detiksurabaya.com.
baca selengkapnya

Toko Emas Semar Dirampok Pria Berpistol, 3 Kg Emas Amblas


6 Perampok bersenjata pistol kembali mengobok-obok wilayah Lumajang, Jawa Timur. Kali ini kawanan perampok menjarah Toko Emas Semar di Pasar Kunir stand no 5 Kecamatan Kunir, Rabu (19/5/2010) siang.

Dari toko emas milik H Suwinarno, warga Desa Pulo, Kecamatan Tempeh, perampok berhasil membawa kabur perhiasan emas seberat 3 kilogram, setelah sebelumnya memecah etalase.

"3 Perampok masuk sambil menodongkan pitol dan mengambil emas di etalase kaca dengan dipecahkan," kata Hj Buati, istri H Suwirman saat ditemui detiksurabaya.com di lokasi kejadian.

Dari informasi yang dihimpun, peristiwa perampokan itu terjadi sekitar pukul 12.00 WIB. Perampok masuk ke dalam Toko Emas Semar dengan cara menodongkan dan sempat menembakkan pistolnya ke atas sebanyak 2 kali. Kemudian perampok meminta penjaga toko dan pemiliknya tiarap.

Setelah itu, 3 perampok yang menggunakan helm teropong dengan leluasa mengobrak-abrik dan menguras seluruh emas yang ada di etalase. Sedangkan 3 perampok lainnya menunggu di luar dengan 3 sepeda motor. Usai beraksi perampok kabur ke arah timur Lumajang.

"Pokoknya kejadianya bergitu cepat hanya 5 menit, kalau emasnya senilai Rp 300 jutaan" ungkap Hj Buati, sambil belinang air mata.

Sejumlah warga yang mengetahui aksi perampokan, sebenarnya akan menolong korban. Namun oleh perampok ditodong pistol. Akhirnya, sebagian warga lainnya memilih melaporkan perampokan itu ke Mapolsek Kunir.

Sementara anggota Polsek Kunir, Aiptu Soejatno, saat ditemui di lokasi membenarkan adanya kejadian perampokan. Saat ini ujarnya, pihaknya sudah mengamankan selongsong peluru.

"Perampok ini tergolong berani, karena dilakukan di siang hari dan pasar ramai-ramainya orang," tuturnya.
baca selengkapnya

Bayar PSK dengan Uang Palsu, Buruh Tani Dicokok

Muhammad Wicaksono (28), buruh tani asal Dusun Darungan, Desa Purwosono, Kecamatan Sumbersuko, Lumajang ditangkap polisi saat menggunakan upal (uang palsu) untuk membayar seorang PSK yang usai dikencaninya.

Bahkan, tersangka juga menggunakan uang palsu itu untuk membeli rokok di sebuah warung yang ada di belakang Mapolsek Sumber Suko.

Dari tangan tersangka. polisi menyita upal pencahan Rp 100 ribu satu lembar, dan pecahan Rp 50 Ribu dua lembar. Tersangka pun akibatnya digelandang polisi ke Mapolsek Sumber Suko untuk mempertanggung jawabkan perbuatanya.

"Pengkuan dia sudah 3 kali mengedar uang palsu di eks lokaliasi," kata Kapolsek Sumbersuko, AKP Eko Hari, ditemui di mapolsek, Rabu (19/05/2010).

Dari penuturan pelaku, dia memperoleh uang palsu itu dengan cara menukarkan uang Rp 50 ribuan asli. Uang itu ditukan upal sebanyak Rp 150 ribu palsu. Dia mengaku memperoleh dari temanya berinisial DK dan SN yang tak lain tetangganya.

"Kami masih mengejar pemasoknya, karena saat hendak ditangakap sudah kabur," tuturnya.

Kini tersangka di tahan di Mapolsek Sumbersuko untuk penyidikan lebih lanjut. Bapak dua anak ini dijerat pasal 245 KUHP tentang peredaran uang palsu dengan ancaman 5 tahun penjara.
baca selengkapnya

Konsumsi Shabu, Anggota Polres Lumajang Terancam Dipecat

Diduga mengonsumsi shabu-shabu, seorang anggota Polres Lumajang berinisial Aiptu S terancam dipecat dari kesatuannya. Berdasarkan hasil pemeriksaan tes urine dan darah di Polda Jatim hasilnya positif.

"Hasil tes laboratorium Polda Jatim, Aiptu S positif. Kami masih tunggu laporannya dan memproses dia," kata Kapolres Lumajang AKBP Dedy Prasetyo saat ditemui di lobi mapolres, Rabu (19/5/2010).

Terbongkarnya oknum polisi sebagai pengguna shabu-shabu, tambah kapolres, saat dirinya ingin mengetahui sejumlah anggotanya apakah bebas dari narkoba. Setelah didata sejumlah anggota polisi yang memilki track record pengguna narkoba sebanyak 12 orang.

"Saat 12 orang dites urine ada 3 anggota polisi yang positif," lanjutnya.

Setelah diketahui ada 3 anggota polisi positif pengguna shabu-shabu, lanjut dia, kemudian dites urine kembali di Laboratorium Polda Jawa Timur. Ternyata hasil tes urine dan darah. Namun hanya Aiptu S anggota Polsek Padang yang terbukti.

"Bagi anggota yang ketahuan sebagai pengguna shabu-shabu akan ditindak pidana
dan terancam dipecat dari kesatuan," tuturnya.

Untuk mengetahui dari mana asal shabu-shabu diperoleh oleh Aiptu S, Unit Provost dan P3D Polres Lumajang terus melakukan penyelidikan dan penyidikan.

"Saya perintahkan pada P3D memeriksa Aiptu S untuk mengetahui pemasoknya,"
ungkapnya.
baca selengkapnya

Petani Lumajang Ditemukan Tewas dengan Leher Nyaris Putus



Lumajang - Peristiwa berdarah kembali terjadi di Lumajang. Agus Solikin (55), seorang petani asal Dusun Plambang, Desa PasruJambe, Kecamatan Pasrujambe, ditemukan tewas dengan leher nyaris putus.

Informasi yang berhasil dihimpun, korban yang kesehariannya sebagai petani ini sempat dicari keluarganya karena hingga Jumat petang belum juga pulang ke rumah. Setelah dilakukan pencarian oleh keluarga dan para tetangga, korban ditemukan di ladang milik warga pukul 20.30 WIB, Jumat (7/5/2010) dalam keadaan tewas.

"Agus ditemukan tewas mengenaskan dengan luka bacok di bagian leher dan lengannya," kata Kepala Dusun Plambang, Ngampo, kepada detiksurabaya.com di Kamar Mayat RSUD dr Haryoto Lumajang, Sabtu (8/5/2010).

Mengetahui warganya tewas mengenaskan, pihaknya segera melapor kejadian itu ke Polsek Pasrujambe. Polisi menduga korban dibunuh menggunakan senjata tajam jenis clurit.

"Kami masih melakukan penyelidikan dan penyidikan serta melakukan olah TKP untuk mengetahui siapa pelakunya," kata Kapolres Lumajang, AKBP Dedy Prasetyo, di kamar mayat RSUD dr Haryoto Lumajang.

Menurut dia, dari TKP polisi berhasil menemukan sebilah clurit milik korban, HP, sarung, kunci dan sepeda motor Smash.

"Melihat luka yang diderita korban, pembunuhan diperkirakan dilakukan oleh satu orang," ungkapnya.
baca selengkapnya

Banjir Lumajang Warga Mulai Terserang Diare


Banjir yang melanda Lumajang setinggi 1,5 meter kini surut hingga lutut orang dewasa. Meski begitu warga mulai terserang penyakit diare dan gatal-gatal khususnya ibu-ibu dan anak-anak.

Warga yang mengalami diare dan gatal-gatal pun menyerbu posko kesehatan untuk berobat. "Warga mulai terserang diare, demam dan gatal-gatal," kata Bidan Desa Sidorejo Kecamatan Rowokangkung Siti Naima ditemui di Posko Kesehatan, Selasa (11/05/2010).

Meski warga banyak yang datang berobat, pihaknya juga aktif mendatangi rumah-rumah untuk mengecek kesehatan korban banjir. "Kami ke rumah warga memberikan salep untuk gatal-gatal," tuturnya.

Sementara pantauan detiksurabaya.com di lokasi banjir, di Dusun Genitri Kidul dan Banter Desa Rowokangkung air masih setinggi lutut orang dewasa. Sedangkan di Dusun Wungu Rejo Desa Sidorejo Kecamatan Rowokangkung air setinggi 50 cm.

"Air akan bertambah tinggi jika hujan datang seperti tadi malam," kata Camat Rowokangkung Sardini saat dihubungi.

Menurutnya, bantuan untuk korban banjir sudah didistribusikan beras 10 kg per kepala keluarga. "Mulai kemarin sore hingga hari ini bantuan beras masih didistribusikan,"
ungkapnya.
baca selengkapnya

Hindari Biker, Mobil Suzuki APV Terbalik


Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Raya Lumajang-Probolinggo tepatnya di Desa Mlawang, Kecamatan Klakah.

Tidak ada yang tewas dalam kejadian itu tapi seorang biker bernama Sapi'i u(35) Warga Desa Jenggrong Kecamatan Ranuyoso, kaki kanannya remuk setelah terlindas roda Mobil Suzuki APV nopol P 1966 KZ. Mobil Suzuki APV juga terbalik

Informasi yang dihimpun dmobiil APV yang dikemudikan Sugiono (29) warga Desa Pucukan Kecamatan Tanggul-Jember melaju dari arah selatan. Tiba-tiba Sapi'i yang mengendarai Honda Supra 125 nopol N 6748 ZX terjatuh sesaat usai menyalip truk trailer dari arah utara.

Mengetahui ada biker terjatuh di tengah jalan, pengemudi mobil APV yang melaju kencang dari selatan membanting setir ke kiri untuk menghindar. Namun naasnya, kaki kanan Sapi'i sempat terlindas ban mobil yang rencananya berangkat menuju Surabaya menjemput kerabatnya pulang dari Arab Saudi.

Mobil APV terguling sebanyak 3 kali dan berhenti setelah menabrak pohon di pinggir jalan. Warga yang mengetahui kecelakaan, kemudian menolong pengedara sepeda motor dan dilarikan ke rumah sakit karena pingsan serta mengalami luka parah. Sedangkan sopir mobil APV yang terjebak di dalam mobil juga dievakuasi.

"Saya tidak menabrak sepeda motor, saya hanya mau menghindar dan malah mobil terguling," kata Sugiono ditemui di lokasi kejadian.

Sementara itu arus lalu lintas terganggu akibat kejadian itu. Anggota Satlantas Polres Lumajang datang ke lokasi untuk mengatur arus lalu lintas.
baca selengkapnya

Geger Petani Tewas dengan Usus Terburai

Seorang petani tewas mengenaskan membuat geger warga Lumajang. Korban, Mistam (40) warga Dusun Umbul Desa Parajakan Kecamatan Randuagung ditemukan dengan leher nyaris putus dan usus terburai di selokan jalan desa, pukul 06.00 WIB, Kamis (6/5/2010).

Warga yang menemukan korban tewas tergeletak ini mengaku tidak mendengar suara gaduh atau orang menjerit di sekitar lokasi. Kematian korban tentu saja membuat keluarganya jaget.

"Engkok tekerjet se matek tang penakan (Saya terkejut yang meninggal ternayata keponakanku)," kata Nurniton (55) paman korban dengan bahasa Madura saat ditemui detiksurabaya.com di lokasi.

Menurut dia, diduga korban dibunuh 50 meter dari lokasi ditemukan. Karena sandal dan darahnya ada di sekitar dam irigasi sawah. "Paleng epate'en tepa'en moleah ke roma (Mungkin dia bunuh saat akan pulang ke rumahnya)," jelasnya.

Mengetahui ada warga tewas dibunuh, perangkat desa segera melaporkan ke polisi. Dugaan polisi korban dibunuh menggunakan sebilah celurit. Sejumlah anggota polisi dari Polsek Randuagung dan Reskim Polres Lumajang datang ke lokasi untuk melakukan olah TKP.

"Hasil visum rumah sakit, luka yang diderita korban diduga senjata tajam," kata anggota Polsek Randuagung Aiptu Sumirun saat berbincang-bincang dengan detiksurabaya.com di Kamar Mayat RSUD Dr Haryoto Lumajang.

Dari pantauan detiksurabaya.com, korban tewas dengan luka bacok di bagian belakang kepala, leher nyaris putus, lengan tangan kiri putus dan usus keluar dari dalam perut.
baca selengkapnya

KA Mutiara Timur Anjlok di Lumajang


Kereta Api (KA) Mutiara Timur jurusan Surabaya-Banyuwangi anjlok di Desa Leduk Tempuro Kecamatan Randuagung, Lumajang. Anjloknya KA Mutiara Timur ini terjadi sekitar pukul 12.00 WIB, Jumat (7/5/2010) di gerbong pertama tepat belakang lokomotif.

Anjloknya KA yang dimasinisi Kusnan bermula saat melintasi kawasan berbelok di Desa Leduk Tempuro. Saat itulah KA yang membawa 206 penumpang dan 6 gerbong itu melambatkan lajunya dan tiba-tiba anjlok.

Menurut salah satu penumpang, Grena (27) asal Banyuwangi mengaku kaget saat mendengar suara grek..grek di dalam KA. Saat itu penumpang panik dan mengira jika KA anjlok. Rupanya benar adanya, KA anjlok di tengah-tengah kebun tebu.

"Tadi memang mendengar suara grek-grek seperti anjlok dan ternyata benar," kata Grena yang mengaku pulang ke Banyuwangi kepada detiksurabaya.com di sela-sela dievakuasi pihak KA.

Namun para penumpang tidak perlu menunggu lama untuk dievakuasi. Setelah menunggu 2,5 jam, sekitar pukul 14.30 WIB, ke-206 penumpang dievakuasi dengan KA Mutiara Timur lainnya. Hingga pukul 14.40 WIB, 6 gerbong KA masih di lokasi menunggu perbaikan.
baca selengkapnya

 
 
 
 
Copyright © warta lumajang