Sengketa Lahan, Petani Terluka Parah Disabet Celurit

Lumajang - Peristiwa berdarah mengegerkan warga Desa Boreng, Kecamatan Kota, Lumajang. Ridwan (40), petani yang tinggal di Dusun Krajan I ditebas celurit di bagian leher dan perutnya. Dia mengalami luka parah dan kondisinya sekarat. Peristiwa itu terjadi pada pukul 07.00 WIB, Rabu (6/10/2010).

ilustrasi
Pelaku penganiayaannya adalah Junaidi (41), asal Desa Wonorejo, Kecamatan Kedungjajang yang berdomisili di Dusun Klingsi, Desa Sumberejo, Kecamatan Sukodono. Insiden kekerasan berdarah ini terjadi di lahan tegal di Dusun Klingsi, Desa Sumberejo yang selama ini menjadi lahan sengketa.

Penganiayaan itu diketahui tiga orang kerabat Ridwan. Ketiga saksi masing-masing bernama Sari (43), Kirno (43) dan Masitah (55), ketiganya warga Dusun Krajan I, Desa Boreng, Kecamatan Kota Lumajang.

Mengetahui korban terluka bacok, ketiga saksi langsung melarikan Ridwan ke IRD RSU dr Haryoto Lumajang. Ridwan langsung mendapatkan tindakan medis dengan dilakukan operasi.

Ketiga saksi kejadiannya, yakni Sari, Kirno dan P Masitah di sela-sela menunggu operasi menyatakan, mereka mengetahui langsung kejadiannya. "Bahkan, kami melihat kejadiannya secara langsung, saat Junaidi membacok Ridwan di lahan tegal tempat kami hendak mengangkut kayu," tutur Sari

Dikatakan Sari, saat kejadian ia bersama Kirno dan Masitah diminta Ridwan untuk mengangkut kayu di lahan tegal milik P Samad (40), warga Desa Selokgondang, Kecamatan Sukodono.

"Kayu jenis bayur yang telah ditebang sehari sebelumnya dan saat kejadian hendak kami angkut. Kayu itu dibeli Ridwan kepada Pak Samad pemilik lahan tegal. Ternyata, lahan itu lahan sengketa antara Samad dengan Junaidi, pelaku pembacokannya," ungkap Sari.

Saat Sari bersama Kirno dan Masitah sibuk mengangkut kayu ke atas pick up, tiba-tiba datang Junaidi ke lahan tegal. Junaidi yang datang langsung menghunus celurit, bersama seorang pria yang tidak dikenal identitasnya yang juga membawa celurit.

Tanpa banyak cakap, Junaidi langsung menebas leher Ridwan dalam sekali sabetan saja. Kontan, insiden itu membuat Ridwan ambruk bermandikan darah. Meski kondisi Ridwan berdarah-darah, Junaidi tak menghentikan serangannya.

Junaidi kembali mengayunkan celuritnya ke arah perut Ridwan hingga ususnya terburai. "Setelah membacok, Junaidi dan temannya kabur. Kami tidak mengejar Junaidi karena langsung membawa korban yang kondisinya kritis ke rumah sakit," tuturnya.

Kejadian ini, langsung dilaporkan ke Polsek Sukodono. Petugas Polsek setempat bersama aparat Polres Lumajang segera meluncur ke lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP. Sampai saat ini, pelaku penganiayaan masih dalam pengejaran petugas.

Informasi yang dihimpun, sengketa lahan antara Samad dengan Junaidi dan mengakibatkan Ridwan dibacok, dipicu persoalan batas tanah tegalan antara Samad dan Junaidi. Sengketa itu belakangan memanas, hingga sempat terjadi perselisihan diantara Samad dengan Junaidi.

Namun, buntut perselisihan itu, Junaidi jadi kalap begitu tahu kayu yang diklaim miliknya, Samad dijual ke Ridwan. Junaidi emosi lalu mendatangi korban saat hendak mengangkut kayu dengan dibantu tiga saksi lainnya. Emosi itulah yang memicu aksi gelap mata Junaidi yang kemudian membacok korban Ridwan.
sumber di sini

0 komentar:

Posting Komentar

 
 
 
 
Copyright © warta lumajang