Pendaftaran CPNS Mundur, Pemkab Lumajang Senang

Lumajang - Menyusul diundurnya pengumuman penerimaan CPNS di Sejumlah Kota dan Kabupaten oleh Pemprov Jatim, ternyata tidak mempengaruhi persiapan Pemkab Lumajang dalam persiapan pendaftaran CPNS 2010.

"Meskipun pengumuman dan pendaftaran CPNS diundur, tidak mempengaruhi persiapan kami," kata Sekda Lumajang, Abdul Fatah Ismail pada wartwan di Lobi Pemkab, Jum'at (12/11/2010).

Menurut dia, ditundanya pengumuman CPNS di Lumajang dan kabupaten di Jawa Timur dikarenakan ada 10 kota dan kabupaten yang belum menerima formasi dari Menteri Aparatur Negera. "Insyallah tanggal 19 pengumunan CPNS akan serentak di lakukan di Jawa Timur," jelasnya.

Dengan diundurnya pengumuman dan pendaftaran CPNS, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BK) Lumajang, Suprato mengaku senang, karena bisa mempersiapkan pelaksaan pendaftaran lebih baik lagi. Apalagi persiapan para pendfatran CPNS bisa memiliki waktu dalam dalam mengumpulkan semua persyaratan. "Tidak ada masalah, dengan diundurnya perekrutan CPNS," tutur.

Untun pengumunan perekrutan CPNS Di Lumajang, tambah dia, pihaknya akan memasang disejumlah kantor instasi dan kantor kecamatan agar bisa diakses oleh berbagai elemen masyarakat. "Pengumuman bisa diketahui di seluruh kantor instansi,' jelasnya.

Sedangkan untuk tempat pendaftaran CPNS di Lumajang akan dilakukan di Stadion Semeru. Sementara formasi CPNS di Kota Pisanga sebanyak 216 orang baik untuk tenaga pendidikan, Kesehatan dan Teknis. sumber di sini
baca selengkapnya

Bupati Lumajang Divonis Bebas

Jember - Mantan Pj Bupati Jember Sjahrazad Masdar, yang kini menjabat sebagai Bupati Lumajang, divonis bebas oleh majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Jember dalam sidang kasus korupsi dana bantuan hukum Pemkab Jember Rp 416 juta.


Majelis hakim yang diketuai R Hendral menilai, Masdar tidak bersalah melawan hukum ataupun melakukan tindak pidana korupsi. Hakim membebaskan Masdar dari dakwaan primer pasal 2 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan dakwaan subsider pasal 3 UU yang sama.

"Mengadili membebaskan terdakwa Sjahrazad Masdar dari dakwaan primer dan subsider," kata Hendral, Senin (1/11/2010).

Vonis bebas itu langsung disambut gembira oleh ratusan pendukung Masdar. "Hidup hakim, Allahuakbar," teriak pendukung Masdar. Masdar juga langsung melakukan sujud syukur setelah hakim mengetuk palu tanda sidang selesai.

"Alhamdullilah, hakim memakai hati nurani dalam membuat putusan," kata Masdar sambil meneteskan air mata.

Sjahrazad Masdar menjadi Pj Bupati Jember tahun 2005 lalu. Saat menjadi Pj, ia memberikan disposisi agar DPRD Jember mendapat bantuan hukum karena anggota dewan merupakan penyelenggara pemerintah kabupaten.

Dalam perjalanan waktunya, pemberian bantuan hukum itu dipermasalahkan. Sejumlah orang diseret ke meja hijau seperti mantan Kabag Hukum Pemkab Jember Mudjoko dan mantan Sekda Jember Djoewito.

Tetapi apa yang dilakukan Masdar, menurut majelis hakim tidak merugikan keuangan negara ataupun ada penyelewengan jabatan. Dengan pertimbangan itu, majelis hakim membebaskan Masdar. Jaksa penuntut umum Hari Wibowo belum memutuskan sikap apakah akan kasasi atau menerima vonis hakim. sumber di sini
baca selengkapnya

Status Waspada, Semeru Semburkan Lava Pijar

Lumajang - Gunung Merapi yang saat ini siaga karena aktivitasnya yang meningkat beberapa waktu terakhir ini. Ini berbeda dengan kondisi Gunung Semeru. Status vulkanik gunung tertinggi di Pulau Jawa ini, masih tetap pada level waspada.


"Dari laporan terakhir yang disampaikan Pos Pantau Gunung Semeru di Gunung Sawur, status vulkanik Semeru tetap normal aktif pada level waspada," kata Sekretaris Satlak Penangulangan Bencana (PB) Lumajang Rochani saat berbincang dengan detiksurabaya.com, Minggu (24/10/2010)

Rochani yang juga menjabat sebagai Kepala Bakesbangpol Lumajang ini mengatakan interval letusan berkisar antara 10 menit sampai 13 menit. "Interval letusan ini menurut vulkanologi masih wajar. Tidak terjadi peningkatan ataupun kondisi yang membahayakan," ungkapnya.

Rochani mengatakan gunung yang memilik ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut ini memang sempat megeluarkan lava pijar. "Lava pijar terakhir meluncur turun berjarak 300 meter seminggu lalu. Lava pijar meluncur turun melalaui DAS Semeru. Namun, hal ini juga dinilai wajar karena menjadi aktivitas rutin Semeru," tuturnya.

Adanya luncuran lava pijar itu kata dia tidak membuat masyarakat di bawah kaki gunung khawatir. Tapi pemkab meminta warga agar tetap meningkatkan kewaspadaannya. Warga sekitar lereng Semeru, terutama yang bermukim di kawasan Rowo Baung, Kecamatan Pronojiwo yang masuk wilayah luncuran lava pijar, sejauh ini telah dibekali berbagai sosialisasi tanggap dini bencana Semeru.

"Warga sekitar sudah paham dengan karakteristik Semeru. Bahkan, Satlak PB Lumajang bekerja sama dengan Badan Nasional Pnanggulangan Bencana (BNPB) beberapa waktu lalu telah mengelar simulasi bencana Semeru. Jadi, masyarakat sudah terlatih dengan kondisi bahaya, jika terjadi potensi bencana Semeru," ujarnya.

Jika kawasan Semeru tertutup awan gelap, kondisi itu menandakan hujan dan terjadi luncuran lahar dingin. "Dengan kondisi cuaca seperti ini, Satlak terus bekerja memberikan himbauan kepada warga di sekitar DAS Semeru, jika sewaktu-waktu terjadi luncuran lahar dingin," jelasnya.

Lahar dingin Semeru, lanjut Rochani, rutin terjadi jika debit curah hujan di kawasan puncak Semeru tinggi.

"Yang menjadi fokus perhatian kami adalah para penambang pasir yang bekerja di sepanjang DAS Semeru, agar mereka berhati-hati dengan luncuran lahar dingin ini. Karena, lahar bisa meluncur sewaktu-waktu yang membawa material vulkanik berupa pasir dan bebatuan dalam jumlah besar yang membahayakan keselamatan jiwa," tandasnya.
baca selengkapnya

Dua Pelaku Curanmor Diringkus dan Dihadiahi Timah Panas

Lumajang - Dua pelaku curanmor antar kota salah satunya berstatus residivis berhasil dilumpuhkan oleh Tim Resmob Satuan Reskrim Polres Lumajang, Jumat (8/10/2010) dinihari.

Kedua pelaku yakni Nurul Hasan (26) dan Suparno (18) asal Desa Bangkalan, Kecamatan Sembroro, Kabupaten Jember. Saat beraksi mereka merusak stir motor Suzuki Shogun warna biru bernopol L 3222VE milik Jaenal (23), petani asal Desa Mangunsari, Kecamatan Tekung.

ilustrasi

Pelaku selanjutnya membawa motor ke arah Jember. Mengetahui motornya amblas di pinggir sawah, korban melapor ke polsek setempat.

"Dengan koordinasi cepat yang dilakukan personel polsek dengan Polres Lumajang, akhirnya tim resmob disebar untuk melakukan pengejaran. Ternyata, tim resmob mendapati pelaku kabur ke arah Jember," kata Wakapolres Lumajang Kompol Elijas Hendrajana kepada detiksurabaya.com sata dikonfirmasi.

Kedua pelaku berusaha kabur saat melihat polisi mengejarnya dengan tembakan peringatan. Dalam penyergapan, Nurul Hasan ambruk diberondong peluru di Jalanan Desa Pondok Dalem, Kecamatan Semboro, Kabupaten Jember. Dua peluru pun bersarang di lutut kanan dan betisnya.

Nurul Hasan sempat dirawat di RS Bhayangkara, sedangkan Suparno yang bertindak sebagai joki memilih menyerah. Dia mengaku Nurul Hasan merupakan residivis yang baru bebas dari penjara Februari 2010 lalu setelah mendekam selama 9 bulan atas curanmor Juni 2009 lalu.

"Sedangkan Suparno merupakan wajah baru, didikan dari tersangka Nurul Hasan yang berperan sebagai joki dalam aksinya. Kini, mereka kami menjalani penyidikan intensif untuk mengungkap aksi-aksi lainnya," tambahnya.
sumber di sini
baca selengkapnya

Digigit Cobra, Petani Kangkung Nekat Potong Jarinya

Lumajang - Seorang petani sayur asal Lumajang bertindak nekat memotong jarinya sendiri. Gara-garanya, warga Dusun Sambikerep, Desa Karangsari, Kecamatan Sukodono ini digigit ular cobra saat tengah memanen kangkung, Rabu (6/10/2010) siang.

Dari informasi yang dihimpun, Senapan (51), nekat memotong jarinya sendiri karena ular yang menggigit tersebut tidak bisa dilepaskan. Sayangnya, tindakan Senapan memotong jarinya tersebut malah membuat kondisinya parah.

ilustrasi
Bahkan, bapak 5 anak ini akhirnya ambruk tak sadarkan diri sesampai di rumahnya. Kondisi itulah yang membuat Ny Rumiyati, istrinya panik. Saat itu juga, Senapan dilarikan ke RSU dr Haryoto Lumajang dengan jempol nyaris putus.

Selama menjalani perawatan, Senapan juga kolaps. Akibat racun dari gigitan ular cobra yang telah menyebar ke tubuhnya, Senapan jadi tak sadarkan diri. Hal inilah yang membuat petugas medis RSU dr Haryoto jadi kelabakan melakukan penanganan.

"Lho katanya digigit ular, tapi jempolnya kok nyaris putus. Ini digigit ular atau luka bacok," kata dokter jaga di RSU setempat.

Mendapat pertanyaan dari dokter jaga, Ny Rumiyati pun menjelaskan jika jari bagian jempol tangan suaminya dipotong sendiri karena ular cobra yang mengigit tak bisa dilepaskan.

"Jempol tangan suami saya dipotong sendiri Pak. Karena ular itu terus mengigit dan sulit dilepaskan. Setelah jempol diiris, gigitan ular tersebut akhirnya bisa dilepas. Tapi, kok suami saya langsung pingsan di rumah," ungkap Ny Rumiyati, sambil menahan isak tangis.

Karena kondisinya kritis, kini Senapan masih menjalani perawatan intensif di ruang UGD RSU dr Haryoto Lumajang.
sumber di sini
baca selengkapnya

 
 
 
 
Copyright © warta lumajang