Menristek Bantah 'Roket Lumajang' Dipaksakan


Kementerian Riset dan Teknologi membantah bila peluncuran roket yang gagal dilakukan di Lumajang merupakan proyek yang dipaksakan untuk memenuhi target 100 hari kepemimpinan Suharna Surapranata.

"Program ini sudah lama dikerjakan, uji coba ini dibiayai sistem insentif 2009 kementrian Riset dan Teknologi," kata Menristek Suharna Surapranata kepada wartawan, Jumat (29/1/2010).

Seperti diketahui, pada 27 januari 2010, dalam uji coba dua selongsong roket milik Pindad meleset dari target dan menerjang gubuk hingga melukai dua warga di Desa Pandan Wangi, Lumajang.

Suharna yang didampingi tim dari Pindad, LAPAN, BPPT RISTEK, PT DI, dan LEN menjelaskan, pada malam sebelum peluncuran roket, pihaknya telah melakukan sosialisasi terhadap warga sekitar dan telah mengamankan wilayah sasaran tembak. 500 meter ke kiri dan kanan sasaran tembak.

Dijelaskan Suharna, dari 10 roket yang diterbangkan, hanya sembilan roket berhasil terbang dengan performa sangat baik. Namun pada saat pengujian roket rx1213/1210, kinerja yang dihasilkan tak seperti yang diharapkan. Alhasil, slongsong roket mengenai saung rumah warga dan menciderai dua orang.

"Hingga saat ini masih diselidiki," ujar Suharna.

Namun, sejumlah ahli memperkirakan kegagalan ini terkait, kinerja fin, Sistem separasi dan kinerja sustainer. Dan kemungkinan ditambah faktor cuaca pada saat itu kurang mendukung.

"Pada saat mau melakukan peluncuran kecepatan angin bukan standar, sekira 20 knot. Kemudian kita tunggu kecepatan menurun dan pada saatkecepatan angin 15 knot roket baru diterbangkan tetapi saat roket meluncur anginnya tak stabil," kata ahli dari LAPAN Soewarto Hardhienata, Deputi Aerospace Technology.

Menaggapi musibah itu, Suharna mengungkapkan rasa prihatinnya terhadap dua korban musibah. "Kami sangat prihatin, kami mohon maaf dan berjanji akan membantu meringankan beban mereka," pungkas Suharna.
(teb)
sumber : http://news.okezone.com

0 komentar:

Posting Komentar

 
 
 
 
Copyright © warta lumajang