Disatroni Perampok, Pedagang di Lumajang Tewas


Lumajang - Seorang pedagang bernama Samuri (45) tewas di tangan sekawanan perampok yang menyatroni rumahnya di Desa/Kecamatan Ranuyoso. Kawanan perampok mendatangi rumahnya pada pukul 01.00 WIB, Selasa (5/10/2010).

Informasi yang dihimpun detiksurabaya.com, aksi kawanan rampok ini dipergoki Samuri, yang terbangun karena mendengar suara mencurigakan dari arah depan rumahnya.

Samuri yang berniat mengagalkan aksi perampokan itu dikepruk wajahnya dengan benda tumpul. Samuri ambruk dengan wajah remuk dan tewas seketika. Hantaman benda tumpul yang diperkirakan balok kayu ini, membuat wajah yang mengalami luka di bagian dahi atau keningnya. Tiga luka memanjang sekaligus dan tulang kepalanya remuk.

Aksi kawanan perampok tak berhenti sampai di situ. Para perampok ini tetap melanjutkan aksinya dan merampas perhiasan berupa kalung yang dikenakan istri Samuri, Mbok Samuri (40), ibu rumah tangga yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang nasi diPasar Ranuyoso. Setelah mendapatkan perhiasan, para pelaku kabur. Tak lama berselang, insiden itu memicu kehebohan, warga berdatangan ke rumah Samuri.

Mengetahui Samuri tewas di tangan perampok, warga melaporkan kejadiannya ke Polsek Ranuyoso. Petugas pun meluncur ke lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP dan segera mengevakuasi jenasah Samuri ke kamar mayat RSU dr Haryoto Lumajang.

Sejumlah petugas Polsek Ranuyoso dan Polres Lumajang datang ke rumah sakit untuk melihat proses otopsi berlangsung. Tapi tidak ada keterangan dari Kapolsek Ranuyoso AKP Sugianto maupun Kanit Reskrim Aiptu Suprayogi.

Hanya kerabat Samuri, Mbok Ra’i (55) yang mau berbicara. "Kejadiannya sekitar pukul 01.00 WIB. Rampok datang ke rumahnya lalu mengepruk kepala Samuri. Setelah itu, kawanan perampok itu merampas kalung emas milik Mbok Samuri, istri korban sebelum akhirnya kabur," ungkap Mbok Ra'i singkat.
sumber di sini

1 komentar:

dede' d'Vyruz angel mengatakan...

Kok gag sama dg apa yang aku dengar selama ini ea???

Posting Komentar

 
 
 
 
Copyright © warta lumajang