Ada Gadis di Bawah Umur di Lokalisasi

Maraknya perdagangan anak dibawah umur membuat pihak kepolisian gencar melakukan operasi. Kemarin (17/1) tim gabungan Polres Lumajang melakukan penyisiran di daerah lokalisasi liar di Desa/Kecamatan Sumbersuko. Dalam operasi tersebut, tim menemukan seorang anak berusia 17 tahun dijadikan PSK (pekerja seks komersial).

Operasi yang dilakukan secara mendadak itu dilakukan di siang hari. Setelah berkumpul di mapolres, tim langsung bergerak ke lokasi. Kedatangan tim yang secara tiba-tiba itu membuat heboh masyarakat sekitar, khususnya para PSK yang menghuni beberapa rumah tersebut. Satu per satu anggota tim memasuki rumah yang diduga dijadikan tempat untuk ajang prostitusi ilegal tersebut.

Dari hasil operasi cipta kondisi (cipkon) itu, tim berhasil menggelandang lima orang PSK ke Mapolres Lumajang untuk dimintai keterangan. Mereka adalah Poniah (germo), 50, germo; Siti, 17; Ani, 22; dan Erni, 25. Ketiganya adalah warga Desa/ Kecamatan Sumberbaru, Jember. Dan seorang lagi adalah Maryam, 37, warga Probolinggo.

Kapolres Lumajang AKBP Dedi Prasetyo saat dikonfrimasi membenarkan adanya operasi tersebut. "Saat ini perdagangan wanita, khusunya di bawah umur, terjadi di mana-mana. Sebab itulah kami melakukan pelacakan terhadap keberadaan mereka," katanya.

Dia mengaku, sebelum melakukan operasi pihaknya memang mencium keberadaan anak di bawah umur yang menjadi korban perdagangan manusia di lokasi tersebut. "Kabarnya ada dua orang. Namun hari ini (kemarin, Red) kami hanya berhasil menemukan satu orang," jelasnya sembari mengatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan penyelidikan terhadap keberadaan korban tersebut.

Untuk selanjutnya, kata Kapolres, germo tersebut bakal dijerat dengan pasal 2 ayat i UU RI No 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang. "Ancaman hukuman minimal tujuh tahun penjara," tandasnya. (wis)
sumber : radar jember