Hujan, Kali Rejali Mencemaskan

Hujan yang terus menerus turun sejak beberapa waktu terakhir membuat debet air di kawasan Kali Rejali, Desa Bago, Kecamatan Pasirian meningkat. Seperti yang terjadi kemarin sore, sejak sekitar pukul 14.00 air yang melewati sungai terasa deras mengalir.

Tak pelak, cek dam di sungai yang biasa digunakan jalur transportasi warga Desa Bades dan Desa Bago sempat terganggu. Dari pengamatan RJ di lapangan keesokan paginya sekitar pukul 09.00 air sungai sudah kembali normal dan dilewati oleh warga seperti biasa.

Christin Dwi, siswa kelas tiga di SMP 2 Pasirian mengatakan, air memang sempat melintas deras kemarin lusa. Namun pagi harinya (kemarin) kondisi kembali normal. "Tadi pagi waktu berangkat sekolah air sudah biasa kok," katanya.

Dia mengaku beberapa waktu terakhir hujan memang sering turun, dan situasi debet air sungai terkadang meningkat. "Kemarin sore itu yang paling deres dari beberapa minggu ini," ujar warga Desa Bades itu.

Dampak dari derasnya air sungai tersebut juga dirasakan oleh para petani yang memiliki lahan di bantaran sungai Rejali sempat tersapu air. "Airnya deras sekali jadi sawahnya kena semua," tandas Abdul, warga Desa Bades. Jika hal itu berlangsung terus menerus. Kata dia, kemungkinan besar terjadi kerusakan pada tanamannya.

Dikonfirmasi secara terpisah, Wakil Satlak PB Kabupaten Lumajang, Wisu Wasono Adi mengatakan, kondisi saat ini di kawasan sungai yang merupakan aliran lahar Gunung Semeru dalam kondisi normal. "Kondisi saat ini biasa saja kok," jelasnya saat dikonfirmasi melalui telepon seluler.

Disinggung tentang meningkatnya air sungai yang terjadi kemarin dia mengaku hal itu bukanlah suatu hal yang parah. "Meningkatnnya itu ya karena hujan yang turun terus menerus," katanya. Peningkatan itu, kata dia, tidak terlalu signifikan karena air sungai tidak sampai meluber ke badan sungai.

Heri, Petugas pos Pantau Gunung Sawur menjelaskan, sejak beberapa hari lalu pihaknya tidak merekam adanya banjir yang disebabkan lahar dingin Gunung Semeru. "Kalau di pos pantau memang hujan, tapi kondisi di puncak biasa saja," katanya.

Karena kondisi yang terbilang normal, kata dia, dimungkinkan air yang mengalir deras di Sungai Rejali bukan merupakan lahar dingin Semeru. Namun hanya debet air yang meningkat. "Kalau lahar dingin itu, material berupa lumpur yang paling dominan mengalir," ujarnya. (wis)
sumber : radar jember

0 komentar:

Posting Komentar

 
 
 
 
Copyright © warta lumajang